[Perjalanan] Touring PertamaKu Kepantai Sawarna 

[Perjalanan] Touring PertamaKu Kepantai Sawarna 

Selamat malam , mau berbagi cerita fress nih. Bukan cerita sih tapi peristiwa yang baru aku alamin. Fresss banget dah, buktinya encok di pinggang masih terasa sekali 😭.. jadi gini, aku baru aja pulang Touring loh😉. Biasa aja sih kedengarannya, tapi bagi aku ini LUAR BIASA.

Hari H , sabtu 29 Oktober 2016. jam 00:30 aku dibangunin suami dari mimpi indah. “Ayo bu siap-siap” ucap beliau saat mata ini sedikit melek. “Kemana yah” jawabku sadar gak sadar. “Lah kan mau sawarna, cepetlah ntar keburu siang” ucapnya kembali keluar kamar “ini masih jam 1 tengah malam,siang dari mana sih” ngedumelku dalam hati.

Aku dan Suami

Punya suami yang hobbi banget pergi kemana-mana naik motor atau biasa di sebut Touring itu sesuatu rasanya. Tapi kalo touring kan biasanya rame-rame ya? Lahh ini suamiku sendirian, berarti Single Touring ya. Naik motor ke cibodaslah, gunung pandan , gunung batu dan lainnya. Semua objek wisata yang aku sebutkan diatas, selalu ku tolak kalo diajak ikutserta sama suami dangen alasan ogah pake motor kesana. Kalo naik mobil sih maaau-mau ajaa. Karna apa?? 1.Aku mikirmya kalo naik motor itu cape dijalan 2.takut motor mogok dannn ketakutan terbesar ku adalah bila motornya gak kuat nanjak secaraa bini nye gedee banget😅.  Tapi entah kenapa 2minggu yang lalu aku jawab iya ikut untuk touring ke pantai sawarna pake motor akhir oktober 2016.

Tepat jam 01:10 motor kami melaju ke arah ciputat dimana teman SD ku nilawati dan suaminya sudah menungu di sana. aku emang sengaja ngajak nila karna aku tau pasangan suami istri tersebut sering jalan-jalan keliling pake motor. Suamiku pun sdh sangat mengenal mereka berdua. Btw Palmerah ke ciputat hanya 20menit ditempuh, wow banget kan karna lancar jalannan nya. Kami berempat langsung meluncur ke arah ciawi bogor.

Hasil browsingan, Pantai Sawarna ini terletak di desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak Banten. Pantai Sawarna dapat di tempuh dua arah, yaitu dari arah barat via Pandeglang Banten atau dari Selatan via PelabuhanRatu sukabumi. Kami memakai jalur sukabumi, karna lebih deket dan jalananya bersahabat itu kata suamiku yang sudah pernah kepantai sawarna sebelumnya (single touring). PakSu (baca ; pak suami) itu tipekal orang yang cepet hapal arah jalan, meski baru sekali dilewatinnya. Jadi untuk touring ini kami tidak liat maps lagi. Jalur yang di infokan dari paksu menuju lokasi tujuan touring pertamaku : JakartaPalmerahCiputatParungBogorCiawiCigombongCicurugCibadakSukabumiPelabuhanRatuSawarna.

Awalnya aku gak setuju kalo berangkatnya tengah malam karna jujur takut ada begal. Tapi paksu bilang insyaallah aman dan kalo jalan malam itu gak macet. Faktanya?? It’s okee bener banget dari ciputat ke ciawi hanya ditempuh 40menit saja dan kami istirahat pertama di pom bensin yg ada mart nya.

Duo Vario, padahal gak direncanain samain motor

Dinginnya tengah malam sangat menusuk dikulit tebalku, apakabarnya nila yg body nya kurus 😂. Perjalanan masih sangat panjang, setelah melewati daerah cigombong kabut tiba-tiba turun. Aku bilang sama paksu, pelan-pelan ya ayah dan aku info ke nila juga mengenai kabut agar dia bilang ke suaminya juga. Jalanan dari ciawi sampe cibadak sudah banyak perbaikan, sudah bagus lah skrng walaupun blom 100% , masih ada jalanan berlobang yg membuat perut ini sakit saat paksu tanpa sengaja menghajarnya.

Ini jalan yg kanan kiri pohon gede nutupin langit malam (ini dipoto siang hari saat pulang) 

Jalan pagi buta emang bener tidak ada kemacetan, tapi harus waspada sama kontainer berlalu lalang serta truk-truk bermuatan besar. Bibir ku tidak berhenti untuk berdoa ataupun ber dzikir begitupun dengan nila yang kuliat ditangan kanannya memegang tasbih. Pencahayaan lampu jalan dari ciawi sampai cibadak itu masih bagus, seingatku tidak jauh dari terminal cibadak suamiku belok kanan ntah nama jalannya apa tetapi itu jalan buatku merinding. Jalan setapak penuh liku dengan tanjakan, turunan ekstrim dan lampu penerangan pun minim hanya dari kendaraan yang lewat saja. kanan kiri pohon besar-besar menutupi langgit malam, sangat gelap. “Ya Allah lindungilah kami berempat” ucapku dalam hati sambil dzikir tiada henti. sampai akhirnya aku mendengar suara adzan shubu berkumandang dan kami berhenti di sebuah masjid. nila langsung mendekat kepadaku bahagia “Alhamdulillah ya bu udah shubu, td gue takut tau  bu, deg-degan. tasbih gue sampe putus nih talinya” ucap nila sambil buka sepatu. aku bilang ajaa ke nila karna telalu kuat jadi putus tasbih nya, biar gak ada yg parno diantara kita berdua…. *padahal mah aku juga takut* 😆

Kami memutuskan untuk istirahat di depan masjid dahulu hingga agak terang, ini istirahat ke dua kami. Dan bener aja selama istirahat kita berempat bahas jalan yang ektrim tadi. tepat pukul 05:10 kami melanjutkan jalan kembali karna sudah agak terang.

Bergaya sebelum lanjut perjalanan (aku & nila, sahabatku)

Perjalanan yang jauh dan jalur yang mencekam *LebayModeOn!, membuat perut aku kelaparan. “ayah berhenti cari sarapan yak” bisikku ke paksu. pukul 06:00 berhentilah didepan tukang bubur. sebenarnya cari pedagang nasi uduk tapi kaga ketemu didaerah itu lupa namanya apaa. kami istirahat ke tiga buat sarapan sambil ngobrol-ngobrol. “berapa lama lagi nih ri” tanya suaminya nila ke paksu. “dekett bro, lurus depan itu sudah masuk Pelabuhan Ratu. nah dari situ tinggal 2jam lagi sampe sawarna” jawabnya polos. Aku, nila dan suaminya kaya keselek bubur ayam pas dibilang masih 2jaman lagi..OMG!,

Pelabuhan Ratu 

Sepanjang perjalanan dari Pelabuhan Ratu ke Sawarna disuguhi pemandangan laut pantai yang bagus, suara desir ombak sampe kedengaran ditelinggaku. Apa pantai sawarna seperti ini?? tanyaku dalam hati. Jalur pelabuhan ratu itu jalan raya atau jalan utama, banyak mobil motor berlalulalang dan hotel pun banyak dipinggiran jalan dan kami 2 motor vario terus berjalan lewatin bukit nurunin jalanan muulus tanpa lobang. dan benar jam 08:10 tepat kami sampe di sebuah gapura bertulisan selamat datang di desa sawarna. Ada beberapa pemuda dipintu masuk meminta kita bayar retribusi seikhlasnya, mungkin tiket masuk kali ya. aku bayar Rp.10.000 untuk 2motor. Rasanya bahagia banget membaca tulisan diatas gapura tadi, asek bentar lagi liat pantai sawarna. Motor terus berjalan menyusuri jalanan naik turun, kalo di jalur pelabuhan ratu tadi jalanan mulus eh disini jalur ke pantai sawarna nya jalan banyak lobang dan tanjakan ataupun turunannya menikung tajam. Serasa Dejavu sama perjalanan tengah malam sebelum adzan shubu, sama persisi kanan kiri pohon rindang tinggi seperti hutan gitu. Pantes saja paksu sehari sebelum touring ini bilang, kita jalan dr jakarta jam 1 malam biar sampe sawarna nya pagi gak serem. Untuk jalur iya sama-sama serem pinggiran jurang dan disini pinggir jalan banyak binatang Anjing berkeliaran . Entah galak atau jinak yang pasti aku takut 😢.

“Masih lama yah sampe pantai nye?”tanyaku mulai bete. awalnya bahagia setelah baca tulisan welcome lah tapi kok nih motor masih jalan naik turun ajaa. “30menit lagi bu, sabar ya”jawab suamiku tau istrinya mulai kesel. “Whattt setengah jam? dari gapura ke pantai 30menit??” ngomelku dalam hati sambil peganggan karna jalanan turunan yang tajem banget. Sampailah kami didepan indomaret , disitu sudah banyak para calo cottage yg menawarkan ke kami. tapi suami lanjut jalan ke tiket masuk . Sebuah jembatan di depannya sebagai pintu masuk ke pantai sawarna, sebelum paksu menyebrangi jembatan tersebut kita bayar tiket masuk dahulu Rp.5000 perorang. Ditiket tertulis Retribusi Wisata sedangkan yang di depan gapura tadi Retribusi Seikhlasnya 😂😂 anggap saja bayar tiket masuk dan parkir motornya.

Alhamdulillah akhirnya sampai juga kami di pantai sawarna setelah hampir 9jam perjalanan dari Jakarta. Sangat penasaram sebagus apa sih Pantai Sawarna itu?? seindah apa coba pantai sawarna itu?? Sabar yaa sesabar aku berjam-jam diatas motor demi pantai sawarna hehehehe.. semua akan aku bahas nanti di tulisan selanjutnya ya, karna tulisan disini aku ingin bercerita pengalaman touring pertamaku. Oh ya ada sedikit tips yang ingin aku kasih kalo kalian mau touring juga, khusus untuk yang sama penakutnya sama aku. Berikut tips  – tips nya :

  1. Pakailah kaos panjang & jaket berlapis bagi yang melakukan touring malam.
  2. Pakai kaos kaki dan sarung tangan karna angin malam itu menusuk banget.
  3. Masker dan helm berkacaa jangan lupa.
  4. Pakai celana yang tidak licin di motor, inget yaa jangan leging karna leging itu licin dimotor, pas jalur turunan takut merosot penumpangnya.
  5. Bawa air minum dan roti untuk dimakan saat istirahat pemberhentian motor.
  6. Chek and ricek motor sebelum berangkat, terutama ban , oli dan rem supaya aman perjalanan apalagi saat tengah malam seandainya ban bocor *jangan sampe ya guys..
  7. Banyak doa dan dzikir selama berjalanan
  8. Kalo kami single touring, saat melintasi jalur yang penerangannya kurang, lebih baik kamu berjalan tepat di belakang mobil biar cahaya terang dari mobil.

Akhir kata cuma mau bilang, Touring itu seruuuuuuuuuuuuu…

Pantai Sawarna (next tulisan)

Meski Capee Tapi Happy 😍😍.

31 thoughts on “[Perjalanan] Touring PertamaKu Kepantai Sawarna 

  1. Saya dan suami juga selalu pakai motor Mbak. Karena kami tak punya kendaraan lain. Hehe… Kapan2 ajak suaminya main ke Cianjur selatan ya, pantainya masih perawan blm tersentuh banyak wisatawan…

    Like

      1. Jalannya gak extrim, tapi sebagian bolong2 aspalnya. Nama pantainya diantaranya Apra, Sereg, Jayanti dan Cidaun yang tembusnya ke Pantai Garut Selatan

        Salam Okti Li

        Like

  2. Whaaaat…9 jam naik motorrr?? Aku mah pasti udah lambai-lambai bendera putih Mba. Nyeraaahhh, wkwkwk. Bukan apa2 tapi aku ini ngantukan banget. Dulu sering pulang kerja Ragunan-Cempaka Putih aja dibonceng suami aku tidur mulu. Hahahaha.

    Ditunggu tulisan tentang Sawarna ya Mba. Pasti indah banget kayak Mba Endah. Eeaaaakk :v

    Like

    1. Apalagi aku yg jalaninnya mba , PP jd 17jaman mba di motor.. teposs mba rasanya , walaupun terbayar sama pantainyaa sihh… itu tidur di motor kaga jatoh apaa mba rotun ??hihihihi… siapp pasti tulisan soal pantai nya bikin ngiler mba rotun deh hahahaa

      Like

      1. Tepos plus kesemutan pastnya ya Mba, wkwkwk.
        Tidurnya sampe miring2 gitu, tar ditabok sama suami. Hahahaha. Siaaap, ditunggu Mba :*

        Like

  3. Sepuluh tahun lalu aku dan Suami juga sering jalan naik motor, Mak. Emang seruuu. Jalan gak ada yang gangguin, mau istirahat kapan saja bebas. Dulu kami suka iseng pergi ke Bromo, ke AIr Terjun Kakek Bodo, sama Malang. Tapi akhir-akhir ini kok enakan naik kereta ya? trus mbolang naik angkutan umum gonta-ganti angkot, hehe..

    Like

    1. Waw ke bromo naik motor mak dari surabaya? Woww itu jauhh juga mak, kerenn bangett mak !!… iyaa lebih enak naik kereta sekarang mahh.. tp penasaran sama air terjun kakek bodo , baguss gak makk

      Like

Leave a comment